Hidup diberkati
Posted On Saturday, December 15, 2012 at at 12:14 AM by maori
CINTA
adalah naluri manakala manusia adalah pencari cinta. Kadang-kadang, demi cinta
manusia sanggup melakukan apa saja. Ungkapan ‘cinta itu buta’ menambah kebutaan
sehingga lupa kepada yang Maha Pencipta iaitu Allah.
Bersungguh-sungguh
mencari cinta sementara yang penuh risiko dan derita, lupa mencari cinta yang
kekal abadi dan hakiki. Menurut cerdik pandai, kalau nak kenal sejauh mana
Allah cinta kita, boleh tanya diri kita sendiri, sejauh mana kita dahulu
mencintai Allah.
Kita
yang menjalani kehidupan ini yang semuanya ‘meminjam’ daripada Allah. Kita lupa
kepada yang memberi pinjam. Sudahlah meminjam, menumpang pula, tak tahulah pula
kita ini disayangi atau dimurkai.
Betapa bahagianya kalau dicintai Sang Pencipta yang menguasai segala-galanya. Alangkah derita jika kita antara makhluk yang tidak disukai Allah, apatah lagi jika dimurkai.
Pada pertemuan kali ini, mari kita melihat tanda-tanda jika kita disayangi Allah iaitu:
Allah akan menjaganya di dunia
Apabila
Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan menjaganya. Allah jaga mereka
daripada dunia yang melalaikan dan dosa yang akan menghancurkan kehidupannya.
Maka dalam setiap perjalanan waktu, Allah perlu menjadi tujuan kita. Rasulullah bersabda maksudnya: “Sesungguhnya Allah akan menjaga hamba-Nya yang beriman dan Dia mencintai-Nya seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang sakit (di antara) kalian, kerana kalian takut pada (kematiannya).” (Hadis riwayat Al-Hakim, Ibnu Abi ‘Ashim dan Al Baihaqi).
Maka dalam setiap perjalanan waktu, Allah perlu menjadi tujuan kita. Rasulullah bersabda maksudnya: “Sesungguhnya Allah akan menjaga hamba-Nya yang beriman dan Dia mencintai-Nya seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang sakit (di antara) kalian, kerana kalian takut pada (kematiannya).” (Hadis riwayat Al-Hakim, Ibnu Abi ‘Ashim dan Al Baihaqi).
Kesolehan
Ketika Allah mencintai seorang, Allah akan memberikan kekuatan kepadanya untuk menjadi hamba yang soleh. Allah mudahkan mereka untuk melakukan kebaikan.
Maka, perjuangan menjadi lebih soleh adalah langkah mendapatkan sepenuh cinta daripada Allah. Dalam sebuah hadis yang maksudnya: “Allah memberikan dunia pada yang Dia cintai dan yang Dia benci. Tetapi Dia tidak memberikan (kesedaran) beragama, kecuali kepada yang Dia Cintai. Maka barang siapa diberikan (kesedaran) beragama oleh Allah, bererti ia dicintai oleh-Nya.” (Hadis riwayat Imam Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
Memahami agama
Ketika
seorang hamba dicintai Allah, maka Allah akan memudahkannya memahami agama
sehingga setiap ilmu yang dipelajari akan mudah difahami dan diamalkan.
Sulit
melakukan maksiat
Di
antara tanda Allah mencintai hamba-Nya ialah kesulitan melakukan maksiat.
Mereka tidak akan boleh melakukan maksiat dan jika terbiasa melakukan maksiat, mereka akan merasakan itu sangatlah sulit sehingga tidak boleh melakukannya.
Seperti kisah Rasulullah s.a.w, Allah yang memalingkan baginda supaya tidak datang ke pesta malam dengan cara menjadikannya mengantuk luar biasa dan tertidur ketika dalam perjalanan.
Mereka tidak akan boleh melakukan maksiat dan jika terbiasa melakukan maksiat, mereka akan merasakan itu sangatlah sulit sehingga tidak boleh melakukannya.
Seperti kisah Rasulullah s.a.w, Allah yang memalingkan baginda supaya tidak datang ke pesta malam dengan cara menjadikannya mengantuk luar biasa dan tertidur ketika dalam perjalanan.
Husnul Khatimah
Di
antara tanda Allah mencintai hamba-Nya ialah Dia menutup umurnya dengan amal
soleh. Tidak semua manusia yang mendapatkan kenikmatan itu.
Sebahagian manusia menghabiskan umurnya dalam ketaatan, tetapi mati dalam keadaan maksiat kepada Allah. Abu Bakar berkata: “Jika satu kakiku di dalam syurga, dan kaki yang lain di luar syurga, maka aku belum aman.”
Jika kita melakukan maksiat, takutlah pada kematian dan hati-hatilah kalau kita mati dalam keadaan melakukan maksiat. Rasulullah Bersabda: “Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memaniskannya.” Sahabat bertanya: “Apa itu memaniskannya ya Rasulullah?”
Baginda berkata: “Dia akan memberi petunjuk untuk melakukan kebaikan saat menjelang ajalnya, sehingga tetangga akan meredainya atau ia berkata orang sekelilingnya.” (Hadis riwayat Al-Hakim).
Demikianlah ketika Allah mencintai kita, maka kita perlu menyedari kita hanyalah manusia biasa bukan malaikat yang tidak memiliki hawa nafsu.
Sebagai manusia, kita sentiasa tidak pernah puas. Maka perjuangan terbesar dan terberat kita ialah melawan hawa nafsu. Jika terlalu menurut nafsu, ia akan menghancurkan kita.
Selamat berjuang semoga Allah selalu bersama kita.
Sumber: www.hmetro.com.my